Senin, 01 April 2013

Review Novel-Paris: Aline by Prisca Primasari


PARIS
Aline


Pembaca tersayang, 

Dari Paris, sepotong kisah cinta bergulir, merupakan racikan istimewa dari tangan terampil Prisca Primasari yang sudah dikenal dengan karya-karya sebelumnya Éclair, Beautiful Mistake, dan Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa.
Ini sebuah pertemuan takdir Aline dan seorang laki-laki bernama Sena. Terlepas dari hal-hal menarik yang dia temukan di diri orang itu, Sena menyimpan misteri, seperti mengapa Aline diajaknya bertemu di Bastille yang jelas-jelas adalah bekas penjara, pukul 12 malam pula?
Dan mengapa pula laki-laki itu sangat hobi mendatangi tempat-tempat seperti pemakaman Père Lachaise yang konon berhantu?
Setiap tempat punya cerita.
Dan inilah sepotong kisah cinta yang kami kirimkan dari Paris dengan prangko yang berbau harum.
Enjoy the journey,
Editor

Novel ini adalah novel ketiga dari Prisca Primasari yang aku baca, yang sebelumnya ada Éclair: Pagi Terakhir di Rusia, Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa. Novel ketiga Prisca ini mengambil setting tempat yang hampir sama dengan novel keduanya yaitu Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa. Seperti judulnya, Prisca mengambil setting di kota paling romantis di dunia yaitu, Paris. Awalnya aku pengen beli novel ini karena:
1.       Judulnya yang udah pasti setting di Paris
2.       Ada postcard-nya yang keren abis.
3.       Salah satu proyek GagasMedia dan Bukune yang berstempel setiap tempat punya cerita.
4.       Dan, review orang-orang yang bagus-bagus.
Jadi ceritanya, buku ini sengaja dibikin dengan tema diary. Aline—si tokoh utama dicerita ini—adalah cewek Indonesia yang kuliah di Paris karena ingin memenuhi keinginan mendiang ayahnya yang meninggal. Meskipun Aline kuliah di tempat yang sangat fenomenal tapi Aline merasa ingin pulang ke Indonesia karena banyak alasan, salah satunya adalah karena “ubur-ubur” yang dia taksir justru jadian dengan teman kerjanya. Hingga suatu hari, Aline menemukan pecahan porselen yang membawanya ke dunia makhluk unik bernama Aeolus Sena. Aline kemudian menghubungi Aeolus Sena, kemudian mereka janjian bertemu di Bastille yang jelas-jelas adalah bekas penjara, pukul 12 malam. Selain itu, Aeolus Sena juga mengajak Aline mendatangi tempat-tempat seperti pemakaman Père Lachaise yang konon berhantu. Tapi, Aeolus Sena bukan orang yang tidak punya terimakasih Aline diberi tiga permintaan yang akan dikabulkan oleh Sena karena telah menemukan pecahan porselen itu. Pengen tahu kelanjutannya? Langsung deh cuss toko buku.
Yang pasti, buku ini high recommended banget. Buku yang bagus banget, rasanya kayak lagi baca buku harian orang dan bikin pengen minta Kak Prisca maketin Kak Ezra pulang ke IndonesiJangan lupa ya Kak, paketin Kak Ezra ke Indonesia sekalian sama Sena.
Sumber gambar : kvltmagz.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar