Minggu, 26 Januari 2014

Menilik Waktu




Dan seiring waktu yg terus berputar-Padi (Menanti Sebuah Jawaban)
Berbicara tentang waktu, tak akan ada habisnya. Dia ada sejak dunia ada, dan dia akan pergi ketika dunia juga pergi.
Jika kau pernah sedikit saja menilik waktu, menengok kebelakang tanpa menyesalinya. Aku berharap aku tepat ada dibelakangmu ketika kau menengok ke belakang. Membelai punggungmu lembut, menguatkanmu ketika masa lalu merapuhkanmu.
Jika kau dan kita semua bisa sedikit saja melihat apa yang akan ada didepan kita. Aku ingin berada tepat didepanmu menarikmu untuk tetap maju, sekuat apapun kau mencoba untuk bertahan.
Dan seandainya waktu yang ada sekarang hanya sekejap lalu berlalu. Aku ingin berada disampingmu, melihat matahari datang dan pergi. Melihat burung kembali keperaduan. Menantang dunia, menunjukkan bahwa kita ada bukan untuk mengalah.
Banyak cerita berakhir dengan selamanya.
Apakah kita akan menjadi selamanya? Selamanya berharap saling menguatkan. Selamanya berharap dalam diam. Sayangnya, aku menginginkan selamanya yang lain.
Selamanya berbahagia denganmu, dengan apa yang kita punya.
Aku lelah terus berlari, mengejar langkahmu yang tak pasti. Bisakah kau, sejenak saja membiarkanku menepi? Agar aku tahu, apa menunggumu adalah pasti.
Aku lelah terus menari, dalam hujan yang tak kunjung henti. Bisakah kau, sejenak saja membiarkanku mengeringkan diri? Agar aku tahu, apa airmata ini pernah berarti.
Aku lelah bersembunyi, menikmati senyum yang kucuri. Bisakah kau, sejenak saja membiarkanku menampakkan diri? Agar aku bisa, menaruh rindu yang kuingin kau miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar