Kau tahu, Sayang, ada hal-hal yang tak ingin ku hapus.
Hal-hal yang kubutuhkan dimasa-masa buruk. Hanya untuk mengingatkanku bahwa aku
pernah bahagia. Bahwa aku pantas bahagia.
Memori tentangmu.
Perlukah aku mengurai siapa dirimu? Kau. Yang berkata suka
tapi tidak ada.
Kau. Yang menerimaku bahkan ketika aku menerimanya. Kau.
Yang membuatku bahagia namun tak nyata. Kau. Sang pemuja senja. Yang berencana
memburunya bersamaku ke batas kota.
Katamu, mungkin kau terlambat atau bahkan terlalu cepat. Katamu,
waktu yang tak bersahabat. Nyatanya, aku yang terlambat. Atau akal kita yang
tidak tepat.
Sayangku, rasaku dan rasamu pernah sama. Namun, aku tahu
saat kau tak ada di mata.
Sayangku, bukan salah waktu yang tak membawa kita bersama.
Mungkin, Tuhan yang tak berkata iya.
Sayangku, kau berkata kita dapat mencoba. Namun, kita tak
berusaha.
Maafkan aku, Sayang. Atas semua kata yang telah terucap,
hati yang tak terbalas, asa yang tak terbatas. Maafkan aku menyakitimu,
membuatmu menjauh. Maafkan aku menyakitinya, menyakiti wanita yang memilihmu dan
kau pilih. Maafkan aku yang terjebak memorimu. Maafkan aku yang masih terlalu
bodoh dan mengangap rasa kita masih sama. Maafkan aku yang mengharapkan ucapan
selamat darimu seperti waktu yang lalu.
Sayang, diluar, Jogja hujan. Dihari ulang tahunku, di November
seperti nama blog ini. Dan, dalam tanah basah ku titipkan rindu, perpaduan
sempurna hanya aku yang tahu.
Namun, dalam harap aku berdoa, semoga kau tak menemukan ini dalam berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar