Jumat, 21 Desember 2012

Review Novel-Truth or Dare by Winna Efendi & Yoana Dianika

sumber gambar : miamembaca.wordpress.com
Long Time No See
Suaramu seperti embusan udara segar saat terdengar di gagang telepon.
Apa kabarmu, Teman? Semoga waktu memperlakukanmu dengan baik.
Oh ya, tentu saja aku juga kangen padamu. Bahkan sampai detik ini, kau selalu ada di speed dial handphone-ku—dan juga hatiku.
Miss You Like Crazy
Banyak yang ingin aku ceritakan saat bertemu nanti.
Tentang teriknya matahari, tentang indahnya rembulan,
 tentang ceritaku yang terjadi didalamnya
Wish You Were Here
Tahukah kamu, sampai kau kembali lagi, akan selalu ada dua kursi di teras rumahku? Dan setiap sore, aku duduk di sana, membaca buku dan menunggu. Aku ingin, saat kau datang nanti, akulah orang yang pertama kali kau temui. Yang berlari ke arahmu sambil memekik tenang.
Menjadi orang pertama yang memberimu pelukan selamat datang….
Truth or Dare adalah Gagas Duet, novella dari dua penulis GagasMedia: Winna Efendi dan Yoana Dianika. Keduanya mempersembahkan cerita pahit-manis sebuah persahabatan,
Sebelumnya, Winna Efendi sudah pernah menulis Ai (2009), Refrain (2009), Unbelievable (2009), Remember When (2011), dan Unforgettable (2012).
Sementara, Yoana Dianika merilis Till We Meet Again (2011) yang merupakan pemenang ketiga lomba 100% Roman Asli Indonesia.
                Buku ini terdiri dari dua bab utama yang menceritakan dua orang dari sudut pandangnya masing-masing. Bagian pertama (ALICE) ditulis oleh Winna Efendi sedangkan bagian kedua (CATHERINE) ditulis oleh Yoana Dianika.

Ini adalah sebuah cerita yang terjadi di sebuah kota bernama Belfast, Negara Bagian Maine, Amerika Serikat. Alice dan Catherine awalnya tidak saling mengenal hanya pernah bertemu saat melakukan misa hari minggu. Lalu, karena Alice—yang mengidap disleksia harus tinggal kelas ketika berada di junior high, bertemu lagi dengan Catherine. Catherine mengambil duduk di samping Alice. Teman-teman Alice menganggap Alice adalah orang yang bodoh dan bau, hal itu membuat Alice tidak memiliki teman. Ditambah lagi dengan kelainan Alice, dia kesulitan berkomunikasi dan cenderung pendiam. Suatu hari setelah pertandingan lari estafet Heather—cewek popular di Belfast Area High School memaki Alice karena Alice menjatuhkan baton, Catherine yang tidak menyukai segala jenis bullying membela Alice hingga menonjok Dustin—pacar Heather.  Kemudian Alice dan Catherine menjadi sahabat yang tidak terpisahkan. Meskipun mereka berdua dianggap  pasangan aneh, tapi Catherine tidak peduli dengan reputasinya. Mereka berdua sering bermain bersama di pantai Belfast, bermain truth or dare, menikmati ice cream vanilla, atau sekadar mengamati bintang dihamparan pasir Belfast Beach.
                Suatu pagi di musim panas, guru sejarahnya—Gregg memberikan historical project yang membawa mereka kesebuah persahabatan baru dengan orang baru yang mengubah kehidupan mereka selamanya. Julian Danuwijaya, lelaki berkebangsaan Indoneisia yang mengikuti program student exchange menawarkan untuk menjadi partner mereka di-historical project kali ini. Dan mereka setuju. Tapi siapa sangka bahwa ternyata keduanya justru jatuh dalam pesona Julian. Mereka jatuh cinta pada seorang yang sama. Walaupun menyakitkan, tapi akhirnya Alice tahu siapa yang sebenarnya dicintai Julian. Catherine—sahabatnya, dan Catherine tentu saja juga mencintai Julian.
Tidak ada yang berubah. Itu janji Catherine. Meskipun sekarang dia telah memiliki Julian, mereka tetap sering jalan bersama menikmati senja di Belfast Bay, kencan bertiga sambil menikmati ice cream vanilla di dermaga. Sampai akhirnya Catherine menyadari satu hal, bahwa mata sahabatnya selalu berbinar ketika menatap Julian. Bahwa keduanya memiliki chemistry.  Hubungan dua wanita dan satu pria tidak pernah berakhir baik—itu kata Heather. Dan itu benar, suatu malam di WCGH saat nenek Alice sakit Julian disana memeluk Alice dan menciumnya. Catherine melihatnya, kemudian keduanya tidak pernah berbicara lagi setelah itu. Catherine pindah ke Irving, dan Julian kembali ke Indonesia. Hubungan mereka berakhir saat summer.  Dua tahun sejak kepindahan Catherine, Alice tetap berkomunikasi dengan Julian. Dan benar-benar putus komunikasi dengan Catherine. Catherine selalu menolak setiap panggilan dari Belfast—itu membuat Alice benar-benar gila.
Pengen tahu lanjutannya? segera deh beli bukunya. Pokoknya buku ini high recommended banget buat dibeli :D. Oh iya, maaf kalau spoiler :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar