Long Time No See
Suaramu seperti
embusan udara segar saat terdengar di gagang telepon.
Apa kabarmu, Teman?
Semoga waktu memperlakukanmu dengan baik.
Oh ya, tentu saja aku
juga kangen padamu. Bahkan sampai detik ini, kau selalu ada di speed dial
handphone-ku—dan juga hatiku.
Miss You Like Crazy
Banyak yang ingin aku
ceritakan saat bertemu nanti.
Tentang teriknya
matahari, tentang indahnya rembulan,
tentang ceritaku yang terjadi didalamnya
Wish You Were Here
Tahukah kamu, sampai
kau kembali lagi, akan selalu ada dua kursi di teras rumahku? Dan setiap sore,
aku duduk di sana, membaca buku dan menunggu. Aku ingin, saat kau datang nanti,
akulah orang yang pertama kali kau temui. Yang berlari ke arahmu sambil memekik
tenang.
Menjadi
orang pertama yang memberimu pelukan selamat datang….
Truth or Dare adalah
Gagas Duet, novella dari dua penulis GagasMedia: Winna Efendi dan Yoana
Dianika. Keduanya mempersembahkan cerita pahit-manis sebuah persahabatan,
Sebelumnya, Winna
Efendi sudah pernah menulis Ai (2009), Refrain (2009), Unbelievable (2009),
Remember When (2011), dan Unforgettable (2012).
Sementara, Yoana Dianika
merilis Till We Meet Again (2011) yang merupakan pemenang ketiga lomba 100%
Roman Asli Indonesia.
Buku ini terdiri dari dua bab
utama yang menceritakan dua orang dari sudut pandangnya masing-masing. Bagian
pertama (ALICE) ditulis oleh Winna Efendi sedangkan bagian kedua (CATHERINE)
ditulis oleh Yoana Dianika.
Ini adalah sebuah cerita yang
terjadi di sebuah kota bernama Belfast, Negara Bagian Maine, Amerika Serikat.
Alice dan Catherine awalnya tidak saling mengenal hanya pernah bertemu saat
melakukan misa hari minggu. Lalu, karena Alice—yang mengidap disleksia harus
tinggal kelas ketika berada di junior high, bertemu lagi dengan Catherine.
Catherine mengambil duduk di samping Alice. Teman-teman Alice menganggap Alice
adalah orang yang bodoh dan bau, hal itu membuat Alice tidak memiliki teman.
Ditambah lagi dengan kelainan Alice, dia kesulitan berkomunikasi dan cenderung
pendiam. Suatu hari setelah pertandingan lari estafet Heather—cewek popular di
Belfast Area High School memaki Alice karena Alice menjatuhkan baton, Catherine
yang tidak menyukai segala jenis bullying membela Alice hingga menonjok Dustin—pacar
Heather. Kemudian Alice dan Catherine
menjadi sahabat yang tidak terpisahkan. Meskipun mereka berdua dianggap pasangan aneh, tapi Catherine tidak peduli
dengan reputasinya. Mereka berdua sering bermain bersama di pantai Belfast,
bermain truth or dare, menikmati ice cream vanilla, atau sekadar mengamati
bintang dihamparan pasir Belfast Beach.
Suatu pagi
di musim panas, guru sejarahnya—Gregg memberikan historical project yang
membawa mereka kesebuah persahabatan baru dengan orang baru yang mengubah
kehidupan mereka selamanya. Julian Danuwijaya, lelaki berkebangsaan Indoneisia
yang mengikuti program student exchange menawarkan untuk menjadi partner mereka
di-historical project kali ini. Dan
mereka setuju. Tapi siapa sangka bahwa ternyata keduanya justru jatuh dalam
pesona Julian. Mereka jatuh cinta pada seorang yang sama. Walaupun menyakitkan,
tapi akhirnya Alice tahu siapa yang sebenarnya dicintai Julian. Catherine—sahabatnya,
dan Catherine tentu saja juga mencintai Julian.
Tidak ada yang berubah. Itu janji
Catherine. Meskipun sekarang dia telah memiliki Julian, mereka tetap sering
jalan bersama menikmati senja di Belfast Bay, kencan bertiga sambil menikmati
ice cream vanilla di dermaga. Sampai akhirnya Catherine menyadari satu hal, bahwa
mata sahabatnya selalu berbinar ketika menatap Julian. Bahwa keduanya memiliki chemistry. Hubungan dua wanita dan satu pria tidak pernah
berakhir baik—itu kata Heather. Dan itu benar, suatu malam di WCGH saat nenek
Alice sakit Julian disana memeluk Alice dan menciumnya. Catherine melihatnya,
kemudian keduanya tidak pernah berbicara lagi setelah itu. Catherine pindah ke
Irving, dan Julian kembali ke Indonesia. Hubungan mereka berakhir saat summer.
Dua tahun sejak kepindahan Catherine, Alice tetap berkomunikasi dengan
Julian. Dan benar-benar putus komunikasi dengan Catherine. Catherine selalu
menolak setiap panggilan dari Belfast—itu membuat Alice benar-benar gila.
Pengen tahu lanjutannya? segera deh beli bukunya. Pokoknya buku ini high recommended banget buat dibeli :D. Oh iya, maaf kalau spoiler :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar