Sabtu, 31 Agustus 2013

Review Novel Terjemahan-The Power of Six by Pittacus Lore

THE POWER Of SIX


Aku melihatnya di berita. Mengikuti kisahnya sejak apa yang terjadi di Ohio. John Smith ada di luar sana, dalam pelarian… Bagi dunia dia adalah misteri; teroris internasional yang berbahaya. Tapi, bagiku dia adalah salah satu dari kami.
Sembilan orang yang datang, tapi kadang aku berpikir apakah waktu sudah mengubah kami? Masihkah kami percaya pada misi yang dipercayakan kepada kami? Bagaimana aku bisa yakin? Kini, tinggal kami berenam. Sembunyi, tidak saling kontak…
Namun, Pusaka kami bermunculan, dan tak lama lagi kami siap untuk bertempur. Apakah John Smith, si Nomor Empat dan kemunculannya adalah pertanda yang kutungggu selama ini? Bagaimana dengan Nomor Lima dan Enam? Mungkinkah salah satu diantaranya adalah gadis berambut hitam dengan mata berbadai yang muncul dalam mimpiku? Gadis dengan kekuatan tak terbayangkan? Gadis yang mungkin cukup kuat untuk menyatukan kami berenam?
Mereka menangkap Nomor Satu di Malaysia.
Nomor Dua di Inggris.
Dan, Nomor Tiga di Kenya.
Mereka mencoba menangkap Nomor Empat di Ohio—dan gagal.
Aku nomor Tujuh. Satu dari enam yang masih bertahan.
Dan aku siap bertempur.
---------------------------------------------------------------
Buku ini diceritakan dari dua sudut pandang. Pertama John Smith—si Nomor Empat, dan yang kedua Marina—si Nomor Tujuh.
JOHN SMITH
Setelah kepergiannya dari Paradise—Ohio, John Smith dianggap sebagai teroris internasional. Setelah meledakkan sekolahnya dan membunuh lima orang. John tidak hanya diburu oleh para Mogadorian tapi juga diburu oleh Interpol. Kali ini, John bersama si Nomor Enam dan Sam, setelah Henri dibunuh mereka bertiga mengembara mengelilingi Amerika. Suatu hari, setelah berhari-hari menginap di Motel di daerah North Carolina, mereka bertiga pergi ke Pondok Kayu di daerah pegunungan Maryland. Sepulang dari berjalan-jalan pondok yang mereka sewa terbakar, peristiwa itu persis terjadi setelah John membuka Peti Loric-nya dan surat Henri. Ternyata, para Mogadorian menemukan mereka di pondok kayu itu.
Setelah berhasil mengalahkan para Mogadorian, mereka berkendara lagi ke arah Paradise—Ohio, tempat perjalanan mereka dimulai. Setelah membaca surat dari Henri, Sam ingin mencari informasi tentang ayahnya. Di ruang bawah tanah tempat ayah Sam menyimpan kertas-kertas dan sebuah tablet ada kerangka tulang yang punya liontin yang sama dengan liontin John dan Nomor Enam. Setelah menemukan itu, entah dari mana para Mogadorian datang dan peti Loric milik John dibawa kabur oleh mereka. Ketika mencari Peti Loric-nya John justru tergoda untuk menemui Sarah, akhirnya John menemui Sarah dan polisi datang ketika John dan Sarah sedang bertengkar. John akhirnya masuk penjara, tak lama setelah masuk penjara para Mogadorian menyerbu penjara yang menahan John walaupun Nomor Enam menyelamatkan John ketika itu. Tapi, Peti Loric milik John belum ditemukan. Setelah berhasil menyelamatkan John, Nomor Enam memutuskan untuk pergi ke Spanyol untuk menolong Garde yang lain. Tapi, John lebih memilih untuk menyelamatkan Peti Loric-nya. Akhirnya John pergi ke gua tempat Nomor Enam dulu pernah disekap. Dengan menggunakan Xitharis, John masuk ke gua itu tanpa diketahui, ketika hampirs satu jam berlalu, dia belum juga menemukan Peti-nya dan tepat setelah dia menemukan petinya manfaat dari Xitahris itupun hilang.
John bisa lolos dari gua itu setelah akhirnya dia bertemu dengan Nomor Sembilan—anggota Garde yang lain. Namun, sayangnya Sam tertinggal di dalam gua.
MARINA
Kehidupan Marina—si Nomor Tujuh dihabiskan di sebuah panti asuhan di Santa Teresa, Spanyol. Cepan-nya bernama Adelina dan dia masih hidup. Marina banyak mencari tahu tentang John Smith, dia juga tahu bahwa John adalah anggota garde yang lain. Suatu hari, ada anak panti asuhan yang baru bernama Ella. Dia berteman baik dengan Marina, dan Marina menganggap Cepan-nya sudah tidak memedulikan misi mereka ke Bumi, akhirnya Marina meminta Ella untuk mencarikan Peti Loric-nya yang disembunyikan oleh Adelina. Ella menemukan Peti Loric milik Marina di panti umat. Setelah Misa hari Minggu, Marina pergi ke café bertemu dengan Hector, disana dia tidak sengaja bertemu dengan orang asing yang dia yakini sebagai Mogadorian. Lanjutannya baca sendiri…udah spoiler banget nih
---------------------------------------------
Buku kedua serial The Lorien Legacies ini, nggak tahu kenapa awalnya males banget baca tapi pas udah mulai bagian action-nya bener-bener nggak bisa berhenti baca. Nggak kayak novel Indonesia yang biasanya berisi cinta-cinta, novel ini bener-bener kental sama action—walaupun ada beberapa bagian yang berisi cinta, tapi itu sama sekali nggak membosankan, soalnya cerita cinta itu dibikin nggantung jadi pembaca bertanya-tanya hubungannya bakalan dibawa kemana-duh kayak nyanyi-
Walaupun novel terjemahan, tapi bahasa dari novel ini benar-benar mengalir, settingnya juga diceritakan dengan detail, jadi kita serasa ada ditempat itu. Pokoknya novel ini high recommended banget buat dibaca sama yang belum baca. Novelnya sih udah terbitan lama, tapi baru tertarik sama novel fantasi akhir-akhir ini, jadi baru sempet baca, deh dan kayaknya novel ini yang bikin aku pindah genre novel. Lima jempol deh buat Pittacus Lore. Ngomong-ngomong itu nama samaran bukan ya? Kayak yang di dalam novel soalnya. Dan, nggak tahu kenapa aku ngerasa kalau si Nomor Enam itu keren banget, cewek tangguh yang bisa apa aja dan bisa mengendalikan diri, bisa nyelamatin orang lain, kece banget pokoknya, kayak wonder woman gitu, dan Nomor Sembilan itu kayak Nomor Enam versi cowok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar