Sabtu, 18 November 2017

Rewatching La La Land

Jadi, kemarin ceritanya aku habis rewatching La La Land. Tapi karena ngantuk akhirnya baru aku selesaikan pagi ini. And I found something that makes me think. I was listening to Ryan Gosling's City of Stars after re-watching La La Land when I found someone on the comment section said, La La Land is not just a movie, it's an experience and I couldn't agree more.
Why?
Mungkin dikali pertama nonton aku hanya jatuh cinta pada ceritanya yang plot twist-nya minta ampun gemes sampe nangis. Tapi kemudian dikali kedua aku menyadari bahwa La La Land lebih dari sekedar kisah cinta Seb dan Mia. This movie is about life and dreams.

Dan cinta mereka adalah salah satu yang menguatkan mereka untuk mencapai mimpi itu.

Film ini membuatku menyadari bahwa hidup kadang tidak berjalan seperti yang kita harapkan, and that's okay. Karena apapun yang diberikan hidup adalah yang terbaik bagi kita walaupun kadang menyakitkan dan tidak seperti yang kita inginkan.
Di akhir film, kita melihat bagaimana kehidupan yang mungkin dijalani Mia dan Seb kalau saja mereka memilih jalan yang berbeda. But who knows? Someone once said, we are the sum total of our choices. Every decision we make, mengantarkan kita ke tempat yang berbeda kan? Dan itulah yang membuatku menyadari bahwa semua yang terjadi pada kita adalah hasil dari perbuatan kita sendiri.

La La Land juga mengajarkanku bahwa mimpi itu lebih penting daripada cinta. Bahkan cinta yang mendukung mimpi itu. Akan sangat menyenangkan mempunyai orang yang mendukung kita meraih mimpi sebodoh dan seabsurd apapun mimpi itu, tapi kadang yang bisa kamu andalkan hanya dirimu sendiri.
And just like everybody said, we have different timezone. Setiap orang punya waktunya masing-masing. Mungkin kamu akan berhasil setelah ribuan kali casting, mungkin hanya sekali. Mungkin kamu akan berhasil setelah mencoba untuk kesekian kalinya, sedangkan orang lain hanya sekali. Setiap orang akan menggapai mimpinya pada waktunya masing-masing. Tapi aku percaya bahwa disetiap percobaan itu kamu memiliki kesempatan untuk memilih, berhenti dan berputar arah atau melanjutkannya. Everything will be okay in the end. If it's not okay, then it's not the end.

Yang aku sesalkan dari La La Land adalah, kenapa Mia dan Seb tidak mencoba saling berkompromi. Kenapa mereka memilih untuk meninggalkan seseorang yang mendukung mimpi mereka. Padahal, sekuat-kuatnya kamu berjuang sendiri memiliki seseorang yang berkata, aku disini jika kamu butuh akan membuatmu menyadari betapa melelahkannya berjuang sendiri.

And it is true, La La Land is not just a movie. It is an experience. It is life we face everyday.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar