Wanita
adalah pemikir. Karena dalam diamnya mereka berpikir.
Wanita
adalah penghayal. Menjadi budak imajinasi.
Pikiran dan
imajinasi itulah yang sering kali menyakiti dirinya sendiri.
Hari ini
aku memikirkan dan menghayalkan apa arti dari setiap kata yang pernah kamu
ucapkan. Adakah tersirat cemburu disana? Atau itu hanya otakku yang sedang
berimajinasi? Pernahkah kamu cemburu mengetahuiku merindukan orang lain? Pernahkah
kamu cemburu mengetahui aku merindukan lelaki yang kamu bilang banci itu?
Karena
teman dapat begitu. Aku dapat begitu. Aku cemburu setiap kamu berteman dengan
orang lain. Dengan wanita lain. Seharusnya teman tidak begitu, kan?
Aku suka
denganmu? Aku rasa tidak. Pernahkah kamu merasakan cemburu karena teman SMP-mu
mendapat teman baru saat SMA? Aku cemburu denganmu seperti itu. Karena aku
ingin hanya aku di duniamu. Tapi kamu tidak bisa, karena hidup harus bersama.
Tapi aku takut, karena kamu dapat meninggalkanku tanpa sebut.
Dan tujuh
tahun aku terbiasa denganmu. Menjadi adik dan kamu kakak bagiku. Jadi, beritahu
aku, Mas. Wajarkah jika aku cemburu denganmu? Wajarkah jika aku merasa lebih
berhak denganmu? Karena aku adalah “kanca ket TK”-mu.
Satu hal
yang aku harapkan, Mas. Hiduplah dengan baik disana, hati-hati di laut banyak
duyung. Jangan tergoda dengan lagunya. Karena yang indah-indah kadang
menghancurkan. Live, Mas. Live.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar