Jumat, 18 November 2016

Surat Terbuka Untuk D

picture


Aku tadi lihat Path-mu, sengaja. Dan aku menemukan alasan untuk berhenti memperjuangkanmu. Memperjuangkan apapun yang masih tersisa diantara kita. Fighting for whatever left between us. Atau justru memperjuangkan apapun yang membuatku merasa lagi.


Dan akhirnya aku menemukan alasan kenapa sudah seharusnya sejak dulu aku melepasmu.
Aku lelah, Wik. Aku lelah menjadi orang seperti ini. Karena saat denganmu aku berusaha menjadi versi terbaik diriku hanya untuk menyenangkanmu. Aku lelah karena harus berbohong dengan diriku sendiri saat aku bersamamu. Aku lelah harus menjadi Vivi yang sempurna hanya untuk membuatmu tertarik denganku. 

Aku sedih, bukan karena harus melepasmu.
Aku sedih karena tidak menyadarinya sejak dulu.
Aku sedih kenapa harus memperjuangkanmu sejak awal kamu pergi waktu itu.
Aku sedih karena dengan melepasmu berarti aku harus berhenti merasa.
Aku sedih karena dengan melepasmu aku harus kembali menjadi Vivi yang dulu. A heartless bitch.

Dan sekarang, Wik. Aku tidak akan memperjuangkanmu lagi. Aku tidak akan menyiksa diriku sendiri lagi. Dengan segala kerelaan dan kesadaran aku melepasmu. Karena sudah cukup aku berjuang sendirian selama dua tahun terakhir ini. Sudah cukup aku mengenangmu. Sudah cukup aku menyia-nyiakan hidupku memperjuangkan dan menyukaimu.

Selamat tinggal.

Aku tidak akan pernah membicarakanmu dengan siapapun lagi. Karena sudah tidak ada yang tersisa yang bisa aku ceritakan kepada orang lain.

Terimakasih, karena telah membuatku merasa dua tahun terakhir ini. Satu-satunya alasan yang membuatku memperjuangkanmu.
Terimakasih, karena telah membuatku menjadi orang yang lebih baik. Lebih hangat dari sebelumnya.

So, I'm gonna live my life here. And you, you're gonna live your life wherever you are, knowing you lost me. Knowing you lost the person who fights for you.
I hope I'll be happy with my life after letting you go. And so, you're gonna be happy with yours too. Good luck, Wik. Goodbye.

(PS: aku nulis disini karena aku gabisa ngomong langsung sama kamu atau lewat chat, Wik. Call me coward, but I just can't. Semoga kamu cepet nemuin ini, karena aku tau you will, eventually.)

1 komentar: